BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Konsep Dasar Sistem
1.1.1
Pengertian Sistem
Suatu sistem dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem
dapat terdiri dari system-sistem bagian (subsistem). Misalnya, sistem komputer
terdiri dari sub sistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing
subsistem dapat terdiri dari subsistem- subsistem yang lebih kecil lagi.
Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri-dari alat masukan, alat
pemroses dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk suatu kersatuan sehingga dicapai suatu kesatuan yang
terpadu atau terintegrasi. (Eti Rochaety, 2011)
1.1.2
Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan
suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah
karakteristik sistem
yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem lainnya (Sucipto S.
M., 2011)
:
a.
Komponen
Sistem. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lain dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b.
Batasan
Sistem. Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari system,
dimana batasan ini dapat berupa prosedur, biaya-biaya, personel, peralatan dan
mekanisme pengolahan.
c.
Lingkungan
Luar Sistem. Baik dan buruknya kinerja sistem
dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem.
d.
Penghubung
Sistem. Untuk dapat berkomunikasi satu sub sistem dengan yang lain didukung adanya
penghubung, input suatu sistem dapat
berasal dari output sub sistem
yang lain.
e.
Masukan
sistem. Input merupakan bagian dari sistem
yang bertugas untuk menerima data masukan.
f.
Keluaran
sistem. Output merupakan keluaran atau tujuan
akhir dari sistem output dapat berupa laporan dan grafik.
g.
Pengolahan
sistem. Proses merupakan bagian yang merespon
masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima: klasifikasi,
peringkasan, pencaharian.
h.
Sasaran
sistem, merupakan sesuatu yang dapat dicapai
dari perpaduan input, proses, dan output yang berupa sasaran (objective) atau
tujuan(goal).
i.
Control. Merupakan pengawasan dari pelaksanaan
pencapaian tujuan sistem,
yang berupa control input, control output dan control pengoperasian.
1.1.3
Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan kumpulan data yang telah
diolah baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih
luas. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Kualitas dari suatu informasi tergantung
dari tiga hal, yaitu Informasi harus akurat, Tepat pada waktunya dan relevan; (Eti Rochaety,
2011)
a)
Akurat,
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
menyesatkan.
b)
Tepat
pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak bolehnterlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
c)
Relevan,
berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya
1.2 Sistem Informasi
Sistem
Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk
organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Tujuan
sistem informasi adalah untuk menyediakan dan
mensistematiskan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan
yang diperlukan untuk mengendalikan operasi suatu organisasi [Budihar95].
Sedangkan kegiatan yang dimaksud adalah mengambil, mengolah, menyimpan, dan
menyampaikan informasi (komunikasi) yang diperlukan di dalam mengoperasikan
seluruh aktifitas organisasi yang bersangkutan.
Kriteria
sistem informasi merupakan variable keluaran sistem yang dianggap sebagai ukuran
unjuk-kerja.kriteria umum tersebut mencakup:
a.
Debit.
Jumlah data dan informasi yang mengalir (bits) per-satuan waktu.
b.
Response-time.
Waktu antara event, reaksi tehadap event sampai dengan proses terhadap event
selesai dilakukan.
c.
Cost.
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari data (makin rendah makin
baik).
d.
Pemenuhan
Fungsi. Fungsi-fungsi yang didefinisikan (requirements) harus dapat dijalankan
sebagaimana direncanakan.
1.3 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya
(data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi
input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa Informasi keuangan yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi
bagi pihak – pihak yang berkepentingan.
Tujuan
sistem informasi akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang
dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemroses Informasi. Sebagian dari
keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemroses transaksi, seperti laporan
keuangan dari sistem
pemroses transaksi.
Siklus akuntansi secara garis besar menggambarkan
proses proses pengidentifikasian bukti transaksi, pencatatan transaksi ke dalam
jurnal umum (posting ke general ledger), pengelompokan bukti-bukti transaksi
kedalam golongan transaksi yang sama ke dalam buku besar (ledger), meringkas
bukti transaksi ke dalam nerfaca saldo (trial balance). (Lilis Puspitawati, 2014)
Gambar 2.3. Siklus Akuntansi
a. Data Transaksi
Transaksi dapat
didefinisikan sebagai aktifitas
perusahaan yang berkaitan dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktivitas
perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan harus dicatatkan dalam
pembukuan perusahaan yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.
Untuk mencatat transaksi tersebut
perusahaan harus menggunakan bukti fisik
yang isinya menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut terjadi aktivitas ekonomi
beserta rincian uang yang diterima/dikeluarkan. Bukti transaksi bisa berupa
faktur/invoice, kuitansi atau nota debet/kredit (Lilis Puspitawati, Sistem Informasi Akuntansi, 2014)
b. Jurnal
Umum
Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
transaksi yang terjadi secara terperinci yang didasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi keuangan dalam suatu perusahaan ataupun organisasi. Pada
dasarnya pihak suatu perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaannya.
Contoh pencaatan dalam jurnal umum, pada 1 oktober
2014 Nona Elen menyetor uang pribadi ke
dalam perusahaan “Beauty Salon “ sebagai modal awal usaha salon sebesar
Rp.5.000.000,00.
Adapun analisa transaksi tersebut adalah
bahwa harta perusahaan dalam bentuk kas bertambah Rp.5.000.000,00 (debet) dan
Modal bertambah sebesar Rp.5.000.000,00 (kredit).
c. Jurnal khusus
Jurnal khusus merupakan jurnal yang dibuat
ketika transaksi tertentu sering terjadi atau selalu berulang-ulang. Jurnal khusus terdiri dari:
1. Jurnal Penerimaan Kas, merupakan jurnal yang
digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas pada suatu perusahaan.
2. Jurnal Pengeluaran Kas, merupakan jurnal
yang digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran kas pada suatu perusahaan.
3. Jurnal Pembelian, merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit.
4. Jurnal Penjualan, merupakan jurnal yang
digunakan untuk mencatat Penjualan secara kredit.
d. Buku besar
Buku besar merupakan media untuk
mengklasifikasikan akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam satu
catatan yang sama. Setiap transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke buku besar
secara berkala. Buku besar merupakan dasar dalam pembuatan laporan laba/rugi
maupun laporan neraca.
e. Neraca saldo
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang
aktiva, hutang serta modal dari suiatu perusahaan pada saat tertentu. Jadi
tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan
ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga
neraca sering disebut dengan balance sheet. (Drs.H.S Munawir, 2010)
f. Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
merupakan jurnal yang dipergunakan untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan
dibuku besar pada akhir periode pembukuan.
g. Kertas Kerja atau Neraca Lajur
Kertas kerja/neraca
lajur merupakan form/kertas/catatan yang digunakan untuk membuat ringkasan
mengenai pembukuna perusahaan yang terdiri dari kolom neraca saldo, kolom
penyesuaian,kolom neraca saldo penyesuaian,kolom laporan laba rugi, dan kolom
neraca.
2.4 Unified Modeling Technique (UML)
Permodelan
adalah sistem perancangan sebelum melakukan pengkodean (coding). Dalam membuat
program Perancangan Sistem Aplikasi Penerimaan dan pengeluaran kas dan bank
pada AMIK Wahana Mandiri ini penulis menggunakan permodelan sistem dengan UML (Unified Modelling
Language). Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “Bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan system piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk
merancang model suatu sistem.
Metode permodelan Pengambangan Sistem Informasi
Perputakaan Online secara umum akan digambarkan dalam use case diagram, Class
Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.
2.4.1
Use Case Diagram
Use Case diagram menunjukkan sekumpulan use
case, actor dan hubungannya. Diagram usecase berguna untuk menvisualisasikan,
menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan system dan merupakan pusat
permodelan perilaku system, subsistem dan kelas. Use case merupakan interaksi
antara actor eksternal dan system, hasil yang dapat diamati oleh actor,
berorientasi pada tujuan, dideskripsikan pada diagram use case dan teks. (Sucipto S. , Konsep dan Teknik Pengembangan Sistem
Berbasis Teknologi Informasi, 2011)
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
NO
|
GAMBAR
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
1
|
Actor
|
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan
ketika berinteraksi dengan use case.
|
|
2
|
Dependency
|
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri (independent).
|
|
3
|
Generalization
|
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang
ada di atasnya objek induk (ancestor).
|
|
4
|
Include
|
Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
|
|
5
|
Extend
|
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
|
|
6
|
Association
|
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek
lainnya.
|
|
7
|
System
|
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara
terbatas.
|
|
8
|
Use Case
|
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem
yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
|
|
9
|
Collaboration
|
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja
sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
|
|
10
|
Note
|
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan
mencerminkan suatu sumber daya komputasi
|
Tabel 2.4.1 Use Case Diagram
2.4.2
Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan
jenis-jenis objek dalam system dan berbagai hubungan statis yang terdapat
diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukkan
properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat
dalam hubungan – hubungan objek tersebut.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewaris, asosiasi,
dan lain-lain (Yuni Sugiarti S. M., 2013) .
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram:
NO
|
GAMBAR
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
1
|
Generalization
|
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang
ada di atasnya objek induk (ancestor).
|
|
2
|
Nary
Association
|
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2
objek.
|
|
3
|
Class
|
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.
|
|
4
|
Collaboration
|
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem
yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
|
|
5
|
Realization
|
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
|
|
6
|
Dependency
|
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan
mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
|
|
7
|
Association
|
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek
lainnya
|
Tabel 2.4.2 Class Diagram
2.4.3
Sequence Diagram
Diagram
sequence menggambarkan kelakuan/prilaku objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Yuni Sugiarti S. M., 2013).
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada
sequence diagram:
NO
|
GAMBAR
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
1
|
LifeLine
|
Objek entity,
antarmuka yang saling berinteraksi.
|
|
2
|
Message
|
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
|
|
3
|
Message
|
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi
tentang aktifitas yang terjadi
|
Tabel 2.4.3 Sequence Diagram
2.4.4
Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai
alir aktivitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity
diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Activity diagram:
NO
|
GAMBAR
|
NAMA
|
KETERANGAN
|
1
|
Actifity
|
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka
saling berinteraksi satu sama lain
|
|
2
|
Action
|
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu
aksi
|
|
3
|
Initial
Node
|
Bagaimana objek dibentuk atau diawali.
|
|
4
|
Actifity
Final Node
|
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
|
|
5
|
Fork Node
|
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi
beberapa aliran
|
Tabel 2.4.4 Activity Diagram
2.5 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan
sistem dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dilakukan oleh analis, setelah
menganalisa dapat menggunakan metode pengembangan sistem dengan fasilitas yang
menggunakan alat-alat (tools), teknologi yang dibutuhkan. Analis sistem (Systems Analyst) adalah orang yang
menganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan
kebutuhan.
2.6 Pengenalan Basis Data
Basisdata
adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam
mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk
mendukung aplikasi pada system tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang
saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi.
Basisdata
mendeskripsikan state organisasi/perusahaan/system. Saat satu kejadian muncul
di dunia nyata mengubah state organisasi/perusahaan/system maka satu perubahan
pun harus dilakukan terhadap data yang disimpan di basisdata. Basisdata
merupakan komponen utama system informasi karena semua informasi untuk
pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata
yang buruk dapat dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang
digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan (Bambang Hariyanto) .
2.7 Teori Pendukung Judul
2.7.1 Laporan
Penerimaan Kas
Dalam perusahaan, penerimaan kas dapat berupa uang
tunai ataupun berupa cek atau giro bilyet. Apabila perusahaan menerima uang
tunai maka uang tunai akan dihitung terlebih dahulu secara manual oleh bagian
penerimaan kas/kasir, selanjutnya bagian penerimaan kas akan menginput data
penerimaan uang tersebut kedalam proses komputer untuk kemudian disimpan
didatabase penerimaan kas, output dari pemrosesan ini adalah dihasilkannya
laporan penerimaan kas (Lilis Puspitawati, Sistem Informasi Akuntansi, 2014) .
Laporan penerimaan kas bersama bukti penerimaan
kas tersebut untuk selanjutnya akan diserahkan bagian jurnal untuk dicatatkan
dalam buku besar kemudian diarsipkan. Uang kas yang diterima untuk selanjutnya
disetorkan ke bank bersama bukti setoran yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh bagian pemeriksa kas.
2.7.2 Laporan
Pengeluaran Kas
Siklus pengolahan transaksi pengeluaran kas
menggambarkan aktivitas dikeluarkannya uang kas perusahaan untuk melakukan
pembelian persediaan barang/jasa, atau melakukan pembayaran yang berkaitan
dengan biaya operasional perusahaan, misalnya membayar gaji pegawai.
Pengeluaran kas yang berkaitan pembelian
barang/jasa biasanya dilakukan untuk membayar utang dagang perusahaan kepada
pemasok. Sistem pengeluaran kas dirancang dengan tujuan adanya pengendalian
internal terhadap aktivitas pengeluaran kas. Untuk pengeluaran kas yang jumlahnya
relatif besar, maka biasanya perusahaan menggunakan cek. Sedangkan untuk
pengeluaran kas yang relatif kecil perusahaan dapat mempergunakan uang
tunai/kas. Uang tunai biasanya digunakan untuk melakukan pembayaran materai/perangko, biaya transport, biaya pengiriman paket/dokumen dan lain
sebagainya.
2.7.3 Kas Kecil
Kas kecil merupakan sejumlah uang kas atau uang tunai yang
disediakan perusahaan ataupun organisasi-organisasi untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
ekonomis apabila dibayar dengan cek. Seperti pembelian materai, uang transport
ataupun perlengkapan.
Setiap kas kecil
digunakan atau dibayarkan, bagian administrasi yang menangani kas kecil akan
mencatat setiap rincian pembayaran pada masing masing voucher (patty cash
voucher) dan diberi nomer voucher berurutan sesuai tanggal transaksi yang
kemudian ditandatangani oleh bagian admin dan pihak yang menerima pembayaran.
Setiap akhir periode
pemegang kas kecil harus mampu mempertanggung jawabkan semua pemakaian
pengeluaran kas kecil maupun penerimaan kas kecil. Pertanggung Jawaban ini bisa
berupa buku pengeluaran maupun pemasukan kas kecil beserta bukti-buktinya
seperti voucher, kwitansi, cek dan sebagainya. Pengadaan pemeriksa kas kecil
juga penting dengan cara melakukan perhitungan uang fisik berita acara pemeriksaan
kas kas kecil Setiap harinya. Dalam berita acara pemeriksaan kas kecil (cash
opnmae) tersebut terdapat tabel perincian saldo kas kecil pada saat pemeriksaan
dan perincian saldo anggaran diluar kas kecil.
Dalam
pemeriksaan dana kas kecil sering terjadi selisih antara catatan buku kas kecil
dengan perhitungan secara fisik, hal ini disebabkan karena;
1.
Kesalahan pencatatan
2.
Adanya pembayaran yang dibulatkan ke bawah atau
keatas
3.
Uang palsu
4.
Kehilangan akibat kekeliruan saat mengadakan
transaksi
5.
Sebab-sebab lain yang sama sekali tidak
diketahui
2.7.4
PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa
pemrograman untuk membuat website yang bersifat server-side scripting. PHP
dapat dijalankan dalam berbagai macam sistem operasi seperti windows, linux,
dan Mac OS. Selain apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain, seperti
Microsoft IIS, Caudium, dan PWS.
PHP dapat memanfaatkan database untuk
menghasilkan halaman yang dinamis. Sistem manajemen databse yang sering
digunakan bersama PHP adalah MySQL. Sama seperti web server lainnya, PHP juga
bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis (Komputer, Sistem Informasi Penjualan Online Untuk
Tugas Akhir, 2014) .
Pemrograman PHP sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan web, karena PHP bisa
diletakkan pada script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan
web dinamis.
2.7.5
MySQL
Pada perkembangannya, MySQL disebut juga SQL
yang merupakan singkatan Structured Query Language. SQL merupakan bahasa
terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya. Anda dapat
memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada
dalam database.
MySQL merupakan system manajemen database
yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam databse akan
diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga memanipulasi data akan
menjadi lebih cepat (Komputer, Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir, 2014) .
2.7.6
Apache
Apache adalah merupakan web server yang
bersifat open source yang digunakan oleh PHP. Karna sifatnya yang open source,
sehingga bisa diambil, digunakan, bahkan bisa mengubah kode programnya tanpa
harus membayar. Apache bertugas untuk menampilkan hasil proses script PHP yang
ditulis oleh pembuat halaman web, sehingga dihasilkan halaman web yang benar
dan dapat juga suatu database diakses terlebih dahulu misalnya MySQL, untuk
mendukung halaman web yang dihasilkan. (Buana, 2014)
2.7.7
Dreamweaver
Dreamweaver merupakan salah satu program
aplikasi yang digunakan untuk membuat dan membangun sebuah website, baik secara
grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.
Adobe dreamweaver memudahkan pengembang
website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-aset yang ada dalam
website itu sendiri. Aset-aset yang ada dalam website antara lain gambar
(image), animasi flash, video, suara, dan lain sebagainya. Selain itu, Adobe dreamweaver juga menyediakan fasilitas
untuk melakukan pemrograman scripting, seperti ASP (Active Server Page), JSP
(Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), Javascripts, ColdFusion, CSS
(Cascading Style Sheet), XML, dan lain sebagainya (Komputer, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar